BAB 1
Latar belakang
Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat
ini, analisis kimia dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi
dari berbagai selektifitas fungsi polimer campuran, pemodifikasi dan aditif
digunakan untuk plastik dan elastomer. Spektroskopi infra merah, metoda
pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa
bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis (DSC-TGA) merupakan
alat yang teliti sebagai pilihan untuk analisis kwalitatif dan kwantitatif
bahan.
Spektrofotometri
merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk
menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang
digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud
dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa
atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron yang ada pada atom
ataupun molekul yang bersangkutan.
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai
bantuan dalam mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai
suatu perluasan pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari
absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat kimia memperkenankan dilakukannya
pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar (Day
dan Underwood, 1993).
Tujuan
·
Mengetahui konsep dasar spektroskopi
serapan
·
Mampu menjelaskan perbedaan antara
spektroskopi, spektrometri dan spektrofotometri
·
Mampu menjelaskan perbedaan antara
Spektrometri serapan sinar ultra violet dan sinar tampak
·
Mampu menjelaskan dengan bantuan skema
perbedaan antara spektrometri satu berkas sinar (single beam) dan dua berkas
sinar (double beam)
·
Mampu mengkalkulasi hasil analisis
teknik spektrofotometri serapan sinar ultra violet dan sinar tampak
·
Mampu menjelaskan dan mengkalkulasi
hasil analisis metode spektrometri serapan senyawa multi komponen
Manfaat
·
Dapat
mengetahui Komponen Spektrofotometer
UV/VIS.
·
Dapat
mengetahui Fungsi dari Bagian-Bagian Spektrofotometer
UV/VIS.
·
Dapat
mengetahui Cara Kerja Spektrofotometer
UV/VIS.
·
Dapat
mengetahui Keuntungan Analisis Secara Spektrofotometer
UV/VIS.
Rumusan masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan spektrofotometer UV / VIS ?
2. Apa-apa
saja komponen dan fungsi dari bagian-bagian spektrofotometer UV/VIS ?
3. Bagaimana
cara kerjanya spektrofotometer UV/ VIS ?
Kelebihan dan kekurangan
Spektrofotometer UV/VIS
Kelebihan
Ø Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
Ø Caranya sederhana
Ø Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil
Kekurangan
Ø Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat
pengganggu dan kebersihan dari kuvet
Ø Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang
gelombang >185 nm
Ø Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron
valensi dengan energy eksitasi rendah
Ø Sinar yang dipakai harus monokromatis
BAB II
Dasar Teori
·
Spektroskopi : Ilmu yang mempelajari
interaksi materi dengan energi pada level mikroskopis
·
Spektrometri : Ilmu yang mempelajari
teknik pengukuran interaksi materi dengan energy
·
Spektrofotometri : Ilmu yang mempelajari
teknik pengukuran interaksi materi dengan energy /sinar/komponen sinar matahari
·
Spektrofotometer : alat/instrumen
Spektroskopi adalah sebuah cabang ilmu
pengetahuan yang mempergunakan cahaya(radiasi sinar tampak) dengan panjang
gelombang tertentu untuk menghasilkan spectra, yang lalu digambarkan sebagai
fungsi intensitas radiasi terhadap panjang gelombang atau frekuensi terhadap
analit. Pengertian spektroskopi sekarang tidak hanya mencakup radiasi sinar
tampak, tetapi juga radiasi elektromagnetik seperti sinar X , Ultraviolet,
sinar tampak , infra merah, gelombang mikro dan frekuensi radio.
Radiasi serapan adalah radiasi
elektromagnetik yang merupakan jenis energy yang paling banyak digunakan ,
namun yang paling banyak dikenal adalah energy panas dan sinar tampak, diikuti
sinar gamma , sinar X , sinar ultra violet , gelombang mikro dan radiasi frekuensi radio. Absorpsi adalah
suatu proses dimana spesi kimia dalam
media transparan melemahkan frekuensi dari radiasi gelombang elektromagnetik.
Kareteristik serapan spesi dijelaskan oleh spectrum absorpsi yang
merupakan penggambaran fungsi melemahnya berkas radiasi terhadap panjang
gelombang frekuensi atau angka gelombang.
Empat terminology digunakan disini adalah:
1.
Transmitansi
Apabila seberkas sinar
radiasi dilewatkan pada sebuah larutan yang diletakkan dalam sebuah wadah kuvet
dengan ketebalan b cm dan konsentrasi c mol/L , maka terjadi interaksi antara
energy foton dan partikel absorbsi , data berkas cahaya melemah dari Po menjadi
P. Transmitansi T dari medium adalah fraksi antara radiasi insiden yang
ditransmisikan oleh medium. Transmitansi dinyatakan dalam persen (%).
2.
Absorbansi
3.
Absortivitas dan molar absortivitas
Absorbansi berbanding lurus
dengan tebal larutan yang dilalui larutan dan konsentrasi dari spesi penyerap.
Cahaya
saat mengenai larutan bening akan mengalami 2 hal yaitu :
a) Transmitansi
ü Nilai dari Transmitansi berbanding terbalik dengan absorbansi.
ü Transmitansi larutan T merupakan bagian dari cahaya yang
diteruskan melalui larutan
b) Absorbansi
ü Cahaya akan diserap jika energy cahaya tersebut sesuai dengan energi
yang dibutuhkan untuk mengalami perubahan dalam molekul
ü Absorbansi larutan bertambah dengan pengurangan kekuatan sinar
ü Nilai Absorbansi berbanding lurus dengan ketebalan dan konsentrasi
ü Nilai Absorbansi berbanding terbalik dengan transmitan
ü HUKUM
LAMBERT
BEER
Jika
suatu cahaya monokromatis dengan kekuatan Po dilewatkan kepada balok yang tegak
lurus pada permukaan dengan ketebalan b dan mengandung n partikel pengabsorbsi,
maka kekuatan cahaya menurun menjadi P.
Syarat Hukum Beer :
ü Konsentrasi harus rendah
ü Zat yang diukur harus stabil
ü Cahaya yang dipakai harus monokromatis
ü Larutan yang diukur harus jernih
P
= Po 10-abc
-log
P/P = abc
-log
T = abc
A
= abc
Dimana;
T
: transmisi
A
: absorbansi
a:
absorptivitas (tergantung satuan [ ] ); a(ppm) dan ε (Molar)
b:
tebal media/kuvet
c:
konsentrasi larutan
Spektrofotometer
UV /VIS
Spektrofotometer
adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi
panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan
elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimana detector dapat mengukur
intensitas cahaya yang dipancarkan secara tidak langsung cahaya yang
diabsorbsi. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu
tergantung pada senyawa atau warna yang terbentuk.
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang
terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi
spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari
panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah
panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh
dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada
fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh
dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak
mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan
suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer,
panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan
alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari
sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk
larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi
antara sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar SM,1990).
Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible. Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya
yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang
dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampaknya. Konsentrasi
larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh
zat yang terapat dalam larutan tersebut.
Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis
spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet
dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen
spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang
cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis
lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif.
Spektroskopi UV/VIS merupakan metode penting yang mapan,
andal dan akurat. Dengan menggunakan spektroskopi UV/VIS, substansi tak dikenal
dapat diidentifikasi dan konsentrasi substansi yang dikenal dapat ditentukan.
Pelarut untuk spektroskopi UV harus memiliki sifat pelarut yang baik dan
memancarkan sinar UV dalam rentang UV yang luas.
Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk
mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi
dari panjang gelombang. Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat
yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar
dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat
pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi
spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi
dari panjang gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum
sinar tampak yang sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur
perbedaan absorbsi antara cuplikan dengan blanko ataupun pembanding.
Spektrofotometer Uv-Vis merupakan spektrofotometer yang
digunakan untuk pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah tampak. Semua
metode spektrofotometri berdasarkan pada serapan sinar oleh senyawa yang
ditentukan, sinar yang digunakan adalah sinar yang semonokromatis mungkin.
Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah
salah satu dari sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa
suatu senyawa kimia. Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam
menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal
preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa.
Spektrofotometri UV/Vis melibatkan energi elektronik yang
cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spetrofotometer UV/Vis lebih
banyak dpakai ntuk analisis kuantitatif dibanding kualitatif.
Spektrofotometri UV-vis adalah pengukuran serapan cahaya
di daerah ultraviolet (200–350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm) oleh suatu
senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan transisi
elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang
berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.
Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna
komplementer dari warna yang teramati. Beberapa warna yang diamati dan warna
komplementernya terdapat pada tabel berikut ini :
Panjang gelombang
|
Warna terlihat
|
Warna komplementer
|
<400
|
Ultraviolet
|
-
|
400-450
|
Violet
|
Kuning
|
450-490
|
Biru
|
Jingga
|
490-550
|
Hijau
|
Merah
|
550-580
|
Kuning
|
Ungu
|
580-650
|
Jingga
|
Biru
|
650-700
|
Merah
|
Hijau
|
>700
|
Inframerah
|
Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh
cermin yang berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan
melewati kuvet berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi
sampel. Blanko dan sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko,
berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase dari sumber
cahaya.
Prinsip kerja Spektrofotometer UV/VIS
Spektrofotometri uv-vis mengacu pada
hukum Lambert-Beer. Apabila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan),
maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian
lagi akan dipancarkan.
Berdasarkan
teknik optika sinar, terdiri dari:
Spektrofotometer
Optika Sinar Tunggal (Single Beams Optic).
ü Semua cahaya melewati seluruh sel sampel.
ü Contoh alat spektrofotometer single beam adalah spektronik 20.
ü Alat ini merupakan desain paling awal tetapi masih banyak
digunakan baik dalam pengajaran maupun laboratorium industry
Spektrofotometer
Optika Sinar Ganda (Double Beams Optic).
ü Cahaya terbagi ke dalam dua arah/berkas.
ü Berkas cahaya pertama melewati sel pembanding, dan cahaya yang
lainnya melewati sel sampel.
ü Berkas cahaya kemudian bergabung kembali, masuk ke detektor.
ü Detektor merespon cahaya netto dari kedua arah
ü Beberapa alat double beam memiliki dua detektor, sampel dan sinar penghubung
diukur pada waktu yang sama.
APLIKASI UV-VIS SPEKTROFOTOMETRI
ü Syarat
pengukuran dengan spektrofotometer VISIBLE:
Sampel dalam larutan menyerap sinar tampak (350-770
nm)
Larutan sampel harus bening dan berwarna
Pelarut tidak menyerap sinar tampak
ü Syarat
pengukuran dengan spektrofotometer UV:
Sampel dalam larutan menyerap sinar UV (180-350 nm)
Molekul senyawanya memiliki ikatan
rangkap atau electron nonbonding (transisi n-*, - *, n-δ*)
Larutan bening dapat tidak berwarna
APLIKASI
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Analisis
kuantitatif
ü Penetapan Fe(II) sebagai kompleks dengan
o-fenantrolin (VIS)
ü Penetapan nitrat dalam makanan daging olahan
ü Penetapan kafein dalam berbagai kemasan minuman kaleng
Titrasi
Fotometri
ü Mendeteksi titik ekivalen titrasi, dimana analit,
pereaksi, atau hasil titrasi mengabsorbsi radiasi
BAB
III
PEMBAHASAN
1. Apa
yang dimaksud dengan spektrofotometer UV / VIS ?
Ø Penyerapan
sinar tampak atau ultraviolet oleh suatu molekul yang dapat menyebabkan
eksitasi electron dalam orbital molekul tersebut dari tingkat energy dasar ke
tingkat energi yang lebih tinggi.
Ø Alat yang
digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang.
2. Apa-apa
saja komponen dan fungsi dari bagian-bagian spektrofotometer UV/VIS ?
Bagian-bagian
Spektrofotometer UV-Vis :
1. Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran
radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber cahaya pada
spektrofotometer UV-Vis ada dua macam :
a. Lampu Tungsten (Wolfram)
Lampu ini digunakan untuk mengukur
sampel pada daerah tampak. Bentuk lampu ini mirip dengan bola lampu pijar
biasa. Memiliki panjang gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya
berupa garis lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000jam pemakaian.
Lampu
Tungsten (Wolfram)
b. Lampu Deuterium
Lampu ini dipakai pada panjang
gelombang 190-380 nm. Spektrum energy radiasinya lurus, dan digunakan untuk
mengukur sampel yang terletak pada daerah uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.
2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya
polikromatis menjadi cahaya tunggal (monokromatis) dengan komponen
panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian monokromator, yaitu :
a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi
elektromagnetik sebesar mungkin supaya di dapatkan resolusi yang baik dari
radiasi polikromatis.
b. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan
lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi sinar akan disebarkan merata, dengan
pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi
dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c. Celah optis
Celah ini digunakan untuk
mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan dari sumber radiasi. Apabila
celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui
prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.
d. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna
komplementer sehingga cahaya yang diteruskan merupakan cahaya berwarna yang
sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.
3. Kompartemen sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet.
kuvet merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalisis.
Pada spektrofotometer double beam, terdapat dua tempat kuvet. Satu kuvet
digunakan sebagai tempat untuk menaruh sampel, sementara kuvet lain digunakan
untuk menaruh blanko. Sementara pada spektrofotometer single beam, hanya
terdapat satu kuvet.
Kuvet
yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
a.
Permukaannya harus sejajar secara
optis
b. Tidak berwarna sehingga semua cahaya
dapat di transmisikan
c.
Tidak ikut bereaksi terhadap
bahan-bahan kimia
d. Tidak rapuh
e.
Bentuknya sederhana
Terdapat berbagai jenis dan bentuk kuvet pada
spektrofotometer. Umumnya pada pengukuran di daerah UV, digunakan kuvet yang
terbuat dari bahan kuarsa atau plexiglass. Kuvet kaca tidak dapat mengabsorbsi
sinar uv, sehingga tidak digunakan pada saat pengukuran di daerah UV.
Oleh karena itu, bahan
kuvet dipilih berdasarkan daerah panjang gelombang yang digunakan. Gunanya agar
dapat melewatkan daerah panjang gelombang yang digunakan.
• UV :
fused silika, kuarsa
• Visible
: gelas biasa, silika atau plastik
• IR :
KBr, NaCl, IRTRAN atau kristal dari senyawa ion
Bahan
|
Panjang
gelombang
|
Silika
|
150-3000
|
Gelas
|
375-2000
|
Plastik
|
380-800
|
Tabel
2 Bahan Kuvet Sesuai Panjang Gelombang
4. Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan.
Sinar kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder
dan ditampilkan dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer).
Terdapat
beberapa jenis detector pada spektrofotometer :
Jenis
detector
|
λ
range (nm)
|
Sifat
pengukuran Penggunaan
|
Phototube
|
150
– 1000
|
arus
listrik UV
|
Photomultiplier
|
150 – 1000
|
arus listrik UV/Vis
|
Solid
state
|
350
– 3000
|
|
Thermocouple
|
600 – 20.000
|
arus listrik IR
|
Thermistor
|
600
– 20.000
|
hambatan listrik IR
|
Tabel
3 Jenis-jenis detektor berdasarkan panjang gelombang
Syarat-syarat
ideal sebuah detector adalah :
-
Mempunyai kepekaan tinggi
-
Respon konstan pada berbagai panjang
gelombang
-
Waktu respon cepat dan sinyal
minimum tanpa radiasi
-
Sinyal listrik yang dihasilkan harus
sebanding dengan tenaga radiasi
5. Visual display
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat
listrik, menyatakan dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
3. Bagaimana
cara kerjanya spektrofotometer UV/ VIS ?
Cara kerja Spektrofotometer UV/VIS :
Cahaya
yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis di
teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter
cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis
menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang
tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam
konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap
(diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian
di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima
dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding
dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui
konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.
Atau
dengan cara :
Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel
pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih
foto sel yang cocok 200nm-650nm (650nm-1100nm) agar daerah λ yang diperlukan
dapat terliputi. Dengan ruang foto sel dalam keadaan tertutup “nol”
galvanometer didapat dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih h
yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan “nol”
galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan
tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya
pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan
absorbansi larutan sampel.
Kesimpulan
Spektrofotometer
UV / VIS adalah
Ø Penyerapan
sinar tampak atau ultraviolet oleh suatu molekul yang dapat menyebabkan
eksitasi electron dalam orbital molekul tersebut dari tingkat energy dasar ke
tingkat energi yang lebih tinggi.
Ø Alat yang
digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Ø pengukuran
serapan cahaya di daerah ultraviolet (200–350 nm) dan sinar tampak (350 – 800
nm) oleh suatu senyawa,
Serapan cahaya
uv atau cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik
Komponen
pada UV :
Ø Sumber cahaya
Ø Monokromator
Ø Kompartemen sampel
Ø Detektor
Ø Visual display
Aplikasi Spektrofotometri
UV-VIS
Analisis kuantitatif :
ü Penetapan Fe(II) sebagai kompleks dengan
o-fenantrolin (VIS)
ü Penetapan nitrat dalam makanan daging olahan
ü Penetapan kafein dalam berbagai kemasan minuman kaleng
Titrasi Fotometri :
ü Mendeteksi titik ekivalen titrasi, dimana analit,
pereaksi, atau hasil titrasi mengabsorbsi radiasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar